Bacalah, Inilah 5 Keutamaan Menikah

Liputan Top - Disaat yang lain merindukan untuk segera mendapatkan pendamping hidup ternyata tak sedikit juga diantara saudara-saudari kita yang malah memilih untuk menunda-nunda pernikahan, beragam alasan dilontarkan seperti belum siap menikah, ingin berkarir terlebih dahulu, belum menemukan pasangan yang pas dan lain sebagainya.

Padahal kebaikan seperti pernikahan mesti disegerakan, karena lebih cepat tentu lebih baik. InsyaAllah. 

Untuk sahabat  yang mungkin masih suka menunda-nunda pernikahan, masing punya banyak alasan untuk mengatakan belum mau menikah atau mungkin yang merasa kesal saat teman-temannya memotivasi agar segera menikah mungkin 5 keutamaan menikah  berikut bisa menjadi sebuah motivasi untuk menyegerakan pernikahan.

Bacalah, Inilah 5 Keutamaan Menikah

1. Menikah menyempurnakan separuh agama.

Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira pada kita semua dalam sebuah sabdanya: "Apabila seseorang melaksanakan pernikahan, berarti telah menyempurnakan separoh agamanya; maka hendaklah ia menjaga separuh yang lain dengan bertakwa kepada Allah." (HR. Baihaqi dari Anas bin Malik r.a).

Inilah keutamaan pertama dari pernikahan yaitu menyempurnakan agama. 

Jika sebelum menikah agama kita masih separuh maka setelah menikah dia menjadi lebih sempurna tentunya. 

Pernikahan menenangkan hati, menentramkan jiwa dan melegakan pikiran. 

Para laki-laki yang sebelum menikah sulit menjaga syahwatnya setelah menikah tentu lebih tenang hatinya begitupula dengan para wanita yang khawatir akan menimbulkan fitnah atau mungkin takut ditanggu saat masih sendiri setelah menikah lebih tentram hati dan pikirannya.

Dampak kebaikannya tentu lebih baik dalam beribadah dengan hati dan jiwa yang lebih tenang.

2. Menikah adalah bagian dari ketakwaan.

Berkatalah salah seorang sahabat: “Saya akan shalat malam terus menerus” yang lain berkata: “Saya akan berpuasa sepanjang masa dan tidak akan berbuka.” yang lain lagi berkata: “Saya akan menjauhi perempuan dan tidak akan menikah selama-lamanya.” 

Rasulullah SAW. datang kepada mereka sekalian bersabda: “Kaliankah yang telah mengucapkan begini dan begini? Ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut diantara kamu kepada Allah dan paling takwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat malam dan aku tidur, dan aku menikah dengan perempuan.Maka barang siapa yang membenci sunnahku, ia bukan dari golonganku.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Begitulah Rasulullah SAW mengingatkan sahabatnya dan pengingatan ini sejatinya juga untuk kita semua agar kita menjalankan sunnah Rasulullah SAW yaitu menikah. Dan menikah juga sebagai bentuk utuhnya ketakwaan kita pada Allah SWT dan wujud cinta kita pada Rasulullah SAW.

3. Agama kita tidak menyukai orang yang membujang.

Suatu ketika Rasulullah SAW bersabda kepada ‘Ukaf bin Wida’ah Al-Hilali: “Apakah engkau telah beristri, wahai ‘Ukaf?” Ia menjawab, “Belum.“ Rasulullah SAW bersabda: “Tidakkah engkau mempunyai budak perempuan?” Jawabnya: “Tidak.” Sabda beliau: “Bukankah engkau sehat lagi berkemampuan?” Jawab ‘Ukaf: “Ya, Alhamdulillah.”

Maka beliau bersabda: “Orang yang paling durhaka di antara kalian ialah yang membujang, dan orang mati yang paling hina di antara kamu ialah kematian bujangan. Sungguh celaka kamu wahai ‘Ukaf. Oleh karena itu menikahlah!"

Wahai Rasulullah, “ jawab ‘Ukaf, “Aku tidak akan mau menikah sebelum engkau menikahkan aku dengan orang yang engkau sukai.”

Kalau begitu, dengan nama Allah dan berkah-Nya, aku nikahkan engkau dengan Kultsum Al-Khumairi.” (HR. Ibnu Atsir dan Ibnu Hajar).

Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga mengingatkan dengan sangat tegas kepada kita umatnya: 

Barangsiapa telah mempunyai kemampuan untuk menikah kemudian dia tidak menikah maka dia bukan termasuk umatku.” (HR. Thabrani dan Baihaqi).

Begitulah agama ini mewasiatkan pernikahan melalui Rasulullah SAW, tidak hanya tentang keutamaannya namun juga peringatakan keras bagi mereka yang tak mau ataupun enggan untuk menunaikannya.

4. Menikah adalah sunnahnya nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW menikah, anak-anak Rasulullah menikah, para sahabat yang membersamai Rasulullah SAW menikah dan tentu kita jika ingin menjadi sebaik-baiknya umat dari Rasulullah SAW tentu juga harus mengikuti sunnahnya Rasulullah SAW yaitu menikah.

Rasulullah SAW bersabda: "Menikah adalah sunnahku maka barang siapa tidak suka dengan sunnahku, ia bukan termasuk golonganku. Menikahlah, karena aku akan membanggakan jumlah kalian yang banyak di hari akhir nanti." (HR. Ibnu Majah dari Aisyah R.A)

5. Rasulullah SAW mengajarkan menikah.

Alqamah bin Qais menceritakan bahwa suatu ketika ia tengah berjalan bersama Abdullah bin Mas’ud di Mina. 

Di tengah jalan ia bertemu dengan Utsman, kemudian berbincang-bincang. 

Utsman berkata kepada Abdullah bin Mas’ud: “Wahai Abu Abdurrahman, tidak maukah engkau kunikahkan dengan perempuan muda agar dapar mengingatkan masa mudamu yang telah lewat?” 
Abdullah menjawab, “Jika kau berkata begitu, sesungguhnya Rasulullah SAW. sendiri pernah bersabda: “Wahai para pemuda, barang siapa telah mampu diantara kalian hendaklah melaksanakan pernikahan, karena ia dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan (kehormatan). Barang siapa tidak mampu hendaklah berpuasa, karena ia menjadi benteng perlindungan.” (HR. Bukhari, Muslim).

Pernikahan adalah sunnahnya Rasulullah SAW, dengan wasilah pernikahan kita umat-umatnya berkembang berketurunan hingga suatu saat kelak menjadi kebanggaan bagi Rasulullah SAW karena jumlah umatnya banyak.

Untuk itu menikahlah wahai sahabatku, lebih cepat tentu lebih utama. Segerakanlah!

Sumber: hawa.co.id

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel