Waspada, Inilah 3 Dampak Buruk Dari Menunda-Nunda Pernikahan

Liputan Top - Rasulullah SAW bersabda: “Wahai generasi muda! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).

Menunda-nunda pernikahan adalah salah satu dinamika dalam perjodohan, saat yang lain ingin menyegerakan pernikahan ternyata banyak diantara saudara maupun saudari kita yang malah menunda-nunda pernikahannya. 

Berbagai dalihpun meluncur untuk memastikan kalau belum menikah atau tidak menikah dulu bagi dirinya adalah sebuah kebeneran.

Mungkin alasan karir, alasan usia, alasan takut tidak bahagia dan seabrek alasan-alasan lainnya.

Waspada, Inilah 3 Dampak Buruk Dari Menunda-Nunda Pernikahan

Adakah anda orangnya? Semoga saja tidak. Tidak hanya nabi, Allah SWT pun dalam firmannya di surah An-nissa ayat 32 juga menyuruh kita para hambanya untuk menyegerakan pernikahan.

Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).

Menikah adalah ibadah, menikah adalah hadiah dan ia adalah sebuah kebaikan yang mesti disegerakan bagi yang sudah mampu. 

Para mufassir berpendapat makna mampu disini adalah mampu seseorang melakukan jima’ (hubungan suami istri). Sementara untuk perkara rezeki, InsyaAllah Allah yang akan memberikan jaminannya.

Saat menyegerakan menikah adalah menyegerakan kebaikan maka menunda pernikahan tentu sama dengan menunda kebaikan yang pada akhirnya tentu akan menjadi keburukan-keburukan yang berdampak bagi kehidupan pribadi maupun masyarakat. 

Dalam tulisan kali ini kita akan coba mengurai 3 dampak buruk jika menunda-nunda pernikahan:

1. SEMAKIN MARAKNYA MAKSIAT

Dalam sabdanya Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim diatas Rasulullah menyampaikan pada kita hikmah dari menikah yaitu terjaganya mata dan terpeliharanya kemaluan. Perlu kita sadari maksiat-maksiat serupa pacaran dan pada akhirnya menjerumuskan pelakunya pada pergaulan bebas bermula dari cenderungnya mata dan pada akhirnya mempengaruhi hati, pikiran, gerak badan serta kemaluan. Terjadilah perzinaan. 

Dari maksiat perzinaan inilah muncul wanita-wanita yang putus asa,menyebarnya penyakit AIDS dan HIV, orang tua yang kecewa atas perbuatan anaknya serta kasus-kasus aborsi.

Dan, pernikahan akan menjadi salah satu solusi atas permasalahan ini.

2. MEMUDARKAN KEPERCAYAAN DIRI

Pada awalnya niat menunda pernikahan mungkin untuk kebaikan namun apabila terus ditunda-tunda hingga tanpa terasa usiapun sudah lanjut menua. 

Disaat-saat seperti inilah muncul penyesalan, mau menemukan jodohpun rasanya semakin sulit sehingga akibatnya adalah memudarkan kepercayaan diri.

Mungkin niat awalnya ingin mematangkan diri namun pada kenyataannya yang muncul malah rasa minder dan malu terlebih saat-saat orang sekitar sudah mulai melihat serta mencibir “sudah segitu umurnya kok masih sendiri ?”

Memang jodoh adalah ketetapan dari Allah SWT, namun kita punya kesempatan untuk memilih berusaha menyegerakan atau malah menundanya.

3. MEMILIKI ANAK DI USIA YANG SUDAH TIDAK PRODUKTIF

Menurut penelitian produktifitas seseorang sudah mulai menurun saat dia berusia 40 tahun keatas, artinya di usia ini dayat tahan tubuh, daya ingat, dan kekuatan seseorang sudah mulai berkurang. 

Bayangkan, jika seseorang menikah di rentang usia 30 – 35 tahun dan mereka memiliki anak. Tentu usia anak mereka di usia 40 tahun keatas adalah mulai dari 0 tahun – 10 tahun. 

Kebayang mengurus anak di usia seperti ini? Cukup melelahkan tentunya.

Berbeda jika menikah di rentang usia 20 – 25 tahun, maka saat berusia 40 tahun anak-anaknya sudah ada yang berusia 15 – 20 tahun. Dan rentang usia 20 – 40 tahun adalah puncak produktifitas.

Dan, indahnya lagi bisa menikmati masa tua dengan anak-anak dan cucu-cucunya.

Itulah 3 dampak buruk dari menunda pernikahan, memang tentang kapan kita menikah misteri dan jadi rahasia Allah SWT. 

Namun kita semua punya kesempatan untuk memiliki niat, berdo’a, dan berikhtiar untuk menyegerakan pernikahan.

Sumber: Hawa.co.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel