Aku Merindukanmu Saat Ini, Dan Nanti
Sunday, March 18, 2018
Edit
LIPUTANTOP.COM - Kepada semilir angin yang membuatku selalu mengingat bagaimana sejuknya rerintik hujan yang menyapu seluruh ruang rindu dalam peradaban yang berbeda.
Tidakkah mampu kau sampaikan kembali, bagaimana segumpal rindu ini tiba-tiba menyerangku dengan membabi butanya.
Ia buyarkan aroma wewangian itu dalam butiran rintik hujan yang tanpa sengaja angin menyentuhnya dengan begitu manja.
Bagaimana keadaan burung camar yang dahulu kutitipkan kepadamu.
bagaimana disana burung camar itu mampu hidup lalu ia kepakkan sayap-sayapnya yang dahulu ringkih setelah pergi bersamamu.
Tidakkah ia merasa separuh nyawanya terbawa olehku, tidakkah ia merasa bahwasanya separuh dari sambungan-sambungan jiwanya telah hilang bersama menghilangnya dirimu atas diriku.
Satu hal yang tak pernah mengerti, kenapa angin membawa rerintik hujan itu menyapu wajahku.
Wajah yang tak pernah tahu sebelumnya semua tentangmu, camar. Wajah yang tak pernah ingin tahu tentangmu, Camar.
Mata ini sudah terlalu sendu untuk terus menitikkan butirannya.
Mata yang kau basahi namun tak pernah engkau membawakan sepucuk sapu tangan untuk mengusapnya.
Mata yang masih mampu menampakkan kebahagiannya ketika ia menemukan mu, Camar.
Benci di tengah kerinduan ini sungguh membuatku tersungkur.
Aku, yang tanpa menyadarinya telah menjadi Ahlimu.
Aku adalah spesialismu.
Aku adalah bagian dari sebuah kehidupan yang ingin kutinggalkan, camar.
Hadirlah kembali, karena aku begitu merindukanmu ditengah rerintik gerimis manis yang kembali menyapu pandangku tentangmu.
Aku merindukanmu, saat ini, dan nanti.
Sumber: jombloku.com