Ditolak Sampai 18 Kali, Pria Ini Akhirnya Mendapatkan Jodoh Terbaiknya
Wednesday, March 28, 2018
Edit
LIPUTANTOP.COM - Peristiwa ini terjadi pada tahun 1047 H. Saat itu aku bekerja di suatu perusahaan selama lebih dari sebulan. Selama sebulan tersebut aku bersahabat akrab dengan seorang pria.
Pernah dalam suatu obrolan ringan aku bertanya kepadanya:
![]() |
Illustrasi Pengantin Muslim |
“Sahabatku, kita sudah berteman lebih dari sebulan, aku melihat kamu sampai saat ini belum menikah. Padahal umurmu sekarang sudah hampir 40 tahun. Tidakkah engkau mengetahui manfaat dari menikah?”
Sejenak temanku terdiam, kemudian dia balik bertanya kepadaku:
“Sahabatku. Demi Allah bukan aku tidak mengetahui manfaat dari menikah. Melainkan aku telah lelah mencari calon istri sampai aku berputus asa. Dan aku putuskan untuk tidak ingin menikah.”
“Sudah lebih dari 7 tahun aku melamar seorang gadis namun ditolak. Sudah lebih dari 18 kali lamaran, aku ajukan kepada orang tua si gadis. Tapi tetap saja ditolak.”
“Setiap kali aku melamar. Selalu aku tanamkan dalam hati. Mereka pasti akan menerimaku, InsyaAllah. Aku senantiasa berprasangka baik kepada Allah terhadap upaya yang kulakukan.”
“Namun, tetap saja Allah berkehendak lain terhadapku. Lamaranku selalu ditolak. Maka dari itu, aku merasa sedih. Aku tidak bisa tidur dan sering sekali aku melamun.”
“Sampai-sampai terbesit dalam hatiku. Benarkah harus demikian nasibku? Benarkah ya Allah?”
“Dan sampai aku ragu terhadap diriku. Aku sampai menuduh yang tidak baik terhadap diriku. Menuduh yang buruk terhadap akhlakku dan juga keluargaku.”
“Sangat sering aku dicerca pertanyaan dari sebelalah keluargaku dan bahkan sahabat karibku. Mengapa kamu tidak menikah?”
“Sungguh aku tidak bisa lagi harus menjawab apa. Aku merasa kesulitan harus menerangkan duduk persoalan yang sebenarnya kepada setiap orang.”
Mendengar jawaban dari temanku tersebut. Aku terdiam sejenak. Dan sedikit malu karena telah membuatnya kesulitan.
Namun dalam suara lirih. Aku sampaikan kepadanya:
“Teman, bergembiralah menerima kebaikan. Karena sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala akan memberikan yang terbaik buatmu. Oleh karen itu, jangan berputus asa. Mintalah taufiq dan kemudahan kepada Allah subhanahu wata’ala.”
Setelah aku memberikan nasehat kepadanya. Terhentilah pembicaraan kami.
Kemudian lima bulan semenjak pembicaraan kami yang lalu. Secara tiba-tiba, ia menghubungiku. Dia ingin mengundangku untuk menghadiri pesta pernikahannya.
Allahu Akbar, sungguh aku sangat senang sekali mendengar ucapan tersebut.
Dua tahun berlalu. Hingga akhirnya kami dipertemukan lagi. Aku lihat dari ekspresi wajahnya. Sungguh tampak bahagia. Dia memberi kabar kepadaku tentang kelahiran anaknya.
Dan aku bertanya kepadanya: “Lantas, bagaimana dengan keadaanmu dan juga istrimu?”
“MasyaAllah, sungguh besar karunia Allah terhadap apa yang diberikan oleh-Nya yang tampak maupun tidak tampak. Sungguh, Allah subhanahu wata’ala telah menganugerahkan kepadaku nikmat yang besar.”
“Allah telah memberikan kepadaku seorang istri yang menyejukkan pandanganku setiap saat. Dia merupakan wanita yang shalihah. Istri yang terpelajar dan juga cerdas. Cantik fisiknya begitu juga cantik akhlaknya.”
“Allah telah menjadikan kasih sayang diantara kami berdua. Dia telah memuliakanku, keluargaku dan terkhusus kedua orang tuaku yang telah berusia lanjut.”
“Segala puji bagi Allah, istriku sangat baik dan sabar mengurus dan merawat ibuku dengan sempurna.”
“Lisanku tidak bosan untuk senantiasa memuji Allah apabila setiap kali mengingat penderitaanku yang dulu. Yakni ditolak lebih dari 18 kali. Dan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala yang memberikanku kesabaran dan menjadikan mereka tidak menerima lamaranku."
Mendengar jawaban temanku tersebut, teringat olehku firman Allah azza wa jalla yang berbunyi:
“Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah subhanahu wata’ala menjadikan kepadanya kebaikan yang banyak.” (Q.S. An-Nisa: 19).
Sumber: ammahsukma.com