Jangan Dulu Ngaku Istri Shalihah Jika Masih Melakukan 5 Hal Ini

LIPUTANTOP.COM - Kita sering mengaku ingin menjadi istri shalihah, ingin mendapat ridho suami dan masuk surga dari pintu manapun yang kita sukai.

Tapi lucunya sering kali kita justru melakukan hal-hal yang berlebihan dan sebenarnya tidak layak dilakukan oleh seorang istri shalihah, astaghfirullahal ‘adzim.

Jangan Dulu Ngaku Istri Shalihah Jika Masih Melakukan 5 Hal Ini

Apa sajakah hal yang dimaksudkan? Yuk introspeksi:

1. Selalu Melacak Keberadaan Suami

Istri cinta pada suami itu boleh saja, asal dalam kadar wajar. akan tetapi kalau istri terus-terusan meneror suami dengan pertanyaan “Kamu di mana? Sama siapa? Lagi ngapain?”

Setiap harinya beberapa kali, ini bisa menunjukkan sikap posesif yang bisa jadi masuk ke kadar berlebihan dan membuat pasangan merasa dipenjara.

Kecuali kalau suami ridho dan justru senang diperlakukan demikian oleh istrinya.

2. Berlaku dan Berkata Kasar Pada Suami Tapi Mengatakan Bahwa Itu Karena Cinta

Marah-marah pada suami, menyindir suami, menyuruh suami dengan kasar, tapi beralasan bahwa semua itu dilakukan istri atas dasar cinta.

Hmm… istri shalihah semestinya tidak melakukan hal seperti ini.

Tetaplah bersikap manis dan santun terhadap suami.

3. Membatasi Hubungan Suami Dengan Keluarganya Sendiri

Kesal dengan mertua atau ipar?

Kemudian menjauhkan suami dari keluarganya sendiri? Tentu istri shalihah akan menghindarkan diri dari perkara seperti ini.

Tetaplah menjaga silaturahim antara suami dengan keluarganya, dan juga hubungan suami dengan keluarga kita.

4. ‘Menyandarkan Diri’ Pada Suami Hingga Merasa Tidak Bisa Hidup Tanpanya

Cinta pada Allah pertama, cinta pada Rasulullah yang kedua, maka tidak ada kalimat “Tidak bisa hidup tanpa suami” dalam hidup seorang wanita shalihah, tetaplah menjaga cinta pada pasangan dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan.

5. Menolak Ajakan Suami

Apapun alasannya, istri shalihah semestinya bisa melayani suami dengan baik terutama mengenai hasrat biologisnya.

Kalaupun ingin menolak, pastikan karena alasan yang memang diperbolehkan syariat.

Semoga bermanfaat dan mampu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: ummi-online.com

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel