Dosa-Dosa Ini Menghalangi Datangnya Ampunan Allah
Monday, April 23, 2018
Edit
LIPUTANTOP.COM - Secara umum, dosa dibagi dua jenis; dosa besar dan kecil. Kedua macam jenis dosa ini sebisa mungkin wajib untuk dihindari, terutama dosa-dosa yang dapat menghalangi seseorang dari ampunan Allah.
Ada beberapa macam dosa yang dapat menghalangi ampunan Allah, dan para ulama’ menyebutnya dengan al-kabair, dosa-dosa besar.
Di antara dosa-dosa besar yang disepakati para ulama’ ada tiga; menyekutukan Allah, berzina dan membunuh.
Ketiganya merupakan dosa terbesar di sisi Allah dan wajib untuk dijauhi. Hal ini sebagaimana dalam hadis riwayat al-Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud, dia bertanya kepada Nabi SAW.
“Dosa manakah yang lebih besar? Nabi SAW menjawab : Kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dia telah Menciptakanmu."
"Ibnu Mas’ud bertanya kembali. Lalu apa?"
"Beliau menjawab , Kamu membunuh anakmu karena khawatir ia makan bersamamu."
"Ibnu Mas’ud bertanya, Lalu apa?"
"Beliau menjawab , kamu berzina dengan isteri tetanggamu."
Kemudian Allah menurunkan surat al-Furqan ayat 68 sebagai pembenaran terhadap jawaban Nabi SAW tersebut.
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina..”
Menyekutukan Allah atau syirik disebut akbar al-kabair, dosa paling besar.
Bahkan di dalam al-Qur’an, Allah dengan tegas mengancam tidak akan mengampuni orang yang menyekutan Allah ini kecuali dia bertaubat dengan benar dan sugguh-sungguh.
Dalam surat al-Nisa’ ayat 48, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
Berzina, apalagi dengan istri tetangga, termasuk al-kaba’ir,
dosa besar yang dapat mengahalagi ampunan Allah.
Semestinya, dalam bertetangga harus saling menghormati satu sama lain dan saling menjaga kehormatan masing-masing.
Keimanan seseorang kepada Allah akan dinilai sempurna dengan menghormati tetangga.
Sebaliknya, keimanan akan cacat ketika tidak menghormati tetangga dan tidak menjaga kehormatannya.
Dalam hadis riwayat al-Imam al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi SAW bersabda:
“ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya."
Semua itu menjadi penghalang akan ampunan Allah apabila yang bersangkutan tidak segera bertaubat.
Jika yang bersangkutan belum bertaubat, dan meninggal membawa ketiga dosa besar itu dikhawatirkan ampunan Allah tidak akan turun padanya.
Wallahu a’lam.
Sumber: bincangsyariah.com