Neraka Zaqar Adalah Tempat Bagi Orang Yang Suka Meremehkan Dan Melalaikan Shalat
Friday, April 13, 2018
Edit
LIPUTANTOP.COM - Hidup didunia ini ibarat berada dalam antrian, setiap manusia akan mendapatkan giliran untuk dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebelum dipanggil kita diberi kesempatan untuk beramal.
Segala amal perbuatan yang kita lakukan di dunia ini kelak akan diperiksa dan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari sekian banyak amal ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada satu ibadah yang merupakan kunci dari seluruh ibadah dan amal yang lain, bila kita berupaya menjaga, memelihara dan berhasil melaksanakan dengan baik,akan terbuka ibadah dan segala amal yang lain.
Adapun kunci dari segala ibadah dan amal yang lain adalah Shalat.
Sebagamaina kita maklumi bersama, bahwa shalat lima waktu adalah amanat dan kewajiban utama yang terpenting,bagi semua umat Islam baik laki-laki maupun wanita wajib menunaikan, mendirikan, melaksanakan dan mengamalkannya selama hidup, shalat telah ditentukan tiap waktunya masing-masing.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Sesungguhnya bagi orang Mukmin Shalat itu adalah merupakan suatu Kewajiban yang telah ditentukan Waktunya.” (Q.S. An Nisa : 103).
Dan tiada alasan atas kewajiban shalat lima waktu ini untuk ditinggalkan, meskipun ditempat mana berada, dan dalam kondisi situasi apapun,karena Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Bijaksana dan selalu memudahkan kepada hamba-hamba-Nya.
Bila tidak kuasa mendirikan shalat berdiri, diperbolehkan shalat sambil duduk, bila terhalang menenunaikan dengan duduk diizinkan shalat dengan berbaring.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Amal perbuatan seseorang yang pertama kali akan dihisab (diperiksa), dihari kiamat nanti adalah Shalat, maka barangsiapa diterima Shalatnya, akan diterima seluruh amalnya, dan jika Shalatnya ditolak akan tertolak seluruh amalnya.” (HR. At Thabrani, Mundzir dan At Tirmidzi).
Berdasarkan uraian hadits diatas dapat dipahami, bahwa kunci dari seluruh ibadah dan amalan kita adalah shalat, dengan jelas ditegaskan bahwa amal yang pertama kali diperiksa dan ditanyai Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah shalat, bila shalat diterima akan diterima seluruh amalnya, jika shalatnya ditolak akan tertolak seluruh amalnya.
Begitu pentingnya ibadah shalat bagi kita umat Islam, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengundang langsung Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,untuk menerima amanat dan perintah shalat melalui peristiwa Isra Mi’raj, karena shalat dalam pelaksanaannya adalah merupakan hubungan langsung antara manusia dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Perintah ibadah shalat diturunkan langsung oleh Allah Subhanhu wa Ta’ala kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, tanpa melalui Perantara Malaikat Jibril, seperti halnya perintah ibadah lainnya, shalat mempunyai kedudukan yang utama dalam Islam, sehingga diposisikan sebagai tiangnya agama.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Shalat itu merupakan Tiang Agama, barangsiapa yang mendirikannya, maka ia telah mendirikan Agama,dan barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia meruntuhkan Agama.” (HR. Baihaqi).
Para Ulama mengatakan bahwa ancaman bagi orang yang meremehkan dan melalaikan shalat, di akhirat kelak akan dijatuhkan kedalam Neraka Zaqar, orang-orang yang disiksa di Neraka Zaqar itu, hancur tulang belulangnya, kemudian utuh lagi, selanjutnya disiksa lagi terus-menerus hingga terasa benar segala pedih dan sakit deritanya, sebagaimana yang terkandung di dalam kitab suci Al Quran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Apa yang menyebakan kamu masuk ke Neraka Zaqar??” Mereka menjawab “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan Shalat, dan kami juga tidak memberi makan orang miskin….” ( Q.S. Al Muddatsir : 42 - 44 ).
Shalat yang membedakan sekaligus jurang pemisah antara keimanan dan kekufuran, sebagai pencegah terhadap perbuatan keji dan mungkar, serta shalat pula yang membedakan yang mensyukuri nikmat Allah Subhanhu wa Ta’ala, dan yang menyia-nyiakan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Sesungguhnya Kami (Allah), telah memberimu Karunia yang banyak, dan karena itu, jadikanlah Shalatmu semata-mata untuk Rabb-Mu dan berqurbanlah dengan cara yang demikian….” ( Q.S. Al Kautsar : 1-2 ).
Shalat yang didirikan dengan khusyuk dan istiqamah, akan melahirkan dialog spiritual antara hamba dengan Allah Subhanhu wa Ta’ala.
Sehingga mampu mengatasi dan menjalani segala persoalan kehidupan dengan penuh optimis, sudah semestinya dan sejatinya sebagai seorang mukmin menjalani kehidupan di dunia ini menjadikan Shalat dan Sabar sebagai penolongnya, sehingga terhindar dari kehancuran dan menghantarkan pada keselamatan dunia dan akhirat
Menjaga dan memelihara shalat, kelak di hari kiamat akan memperoleh Nur dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagai bukti kebenaran dan keselamatan kepada hamba-hamba-Nya.
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : ”Barangsiapa selalu memelihara Shalat, maka kelak di hari kiamat ia akan memperoleh Nur, Bukti Kebenaran dan Keselamatan. Dan Barangsiapa tidak memeliharanya secara baik, maka kelak di hari kiamat tentu tidak akan memperoleh Nur, bukti Kebenaran dan Keselamatan, Bahkan dia akan berkumpul bersama Qarun, Fir’aun, Haman serta Ubai bin Khalaf.” (HR. Ahmad dengan Sanadnya).
Sumber: Menata Akhlaq