Astaghfirullah, Inilah 5 Golongan Orang Yang Rajin Shalat Tetapi Masuk Neraka
Tuesday, June 5, 2018
Edit
LIPUTANTOP.COM - Dizaman yang sudah modern seperti sekarang ini tampaknya banyak orang yang sudah mulai memandang remeh shalat. Bahkan hanya karena suatu alasan yang sepele saja, seseorang dapat dengan mudah meninggalkan shalat.
Bahkan saat ini banyak orang yang menganggap bahwa shalat itu hanya sebagai rutinitas ibadah semata. Ada juga seseorang yang melaksanakan shalat karena terpaksa dan lain sebagainya.
Hal-hal seperti inilah penyebab seseorang yang rajin shalat tetapi masuk neraka, karena dalam melaksanakan ibadah tersebut mereka tidak secara ikhlas melakukannya.
Dan berikut ini ada beberapa golongan orang yang rajin shalat tetapi masuk neraka.
1. SHALAT TETAPI SUKA BERDUSTA
Berdusta merupakan salah satu dosa besar dan diancam siksa yang pedih di akhirat kelak. Dizaman seperti ini, kebohongan tampaknya sudah menjadi suatu kebiasaan di kalangan masyarakat.
Padahal, sekecil apapun sebuah kebohongan akan tetap dianggap sebagai dosa besar.
Meskipun ada seseorang yang rajin shalat dan beribadah, namun apabila lisannya suka berbohong maka shalat dan ibadahnya akan sia-sia semata.
Karena kebohongannya itu akan menghapus amal-amalnya. Dan apabila ia mati dalam keadaan tidak bertaubat kepada Allah, maka dia akan dimasukkan kedalam neraka.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An-Nahl: 105).
Berbohong menunjukkan salah satu ciri dari golongan orang-orang yang munafik.
Untuk itulah mengapa kita sebagai umat Islam harus menjauhi yang namanya perbuatan dusta, karena itu dapat menyengsarakan kita baik di dunia dan di akhirat.
2. SHALAT TETAPI MINUM MINUMAN KERAS
Hal ini sering kita jumpai dikalangan masyarakat, banyak sekali orang yang melakukan shalat tetapi suka meminum minuman keras.
Inilah akibatnya apabila menganggap shalat hanya sebagai sebuah rutinitas semata, sehingga dalam melaksanakannya tidak dibarengi dengan hati yang ikhlas.
Minuman keras adalah segala jenis minuman yang memabukkan, semacam ini sangat dilarang oleh agama Islam. Kebanyakan, orang yang shalat belum tentu bisa terhindar dari minuman keras (khamr).
Rasulullah SAW sendiri mengatakan bahwa setiap minuman keras itu adalah induk dari segala macam kejahatan, bahkan Rasulullah juga melarang setiap muslim untuk mendekati khamr, apalagi meminumnya.
Baik sedikit atau banyak, khamr adalah barang haram yang tidak boleh diminum oleh orang yang beragama Islam.
Rasulullah SAW juga melaknat orang-orang yang berhubungan dengan minuman keras (khamr), untuk itu sebagai umat Islam wajib hukumnya untuk menghindari khamr dan menjauhinya.
Dan segeralah bertaubat apabila pernah meminumnya, karena meskipun shalatnya rajin, tapi apabila suka meminum khamr maka neraka akan menjadi tempat kembalinya.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa minum khamr, pasti Allah memberi minum kepadanya dari air panas neraka Jahannam.” (HR. Al Bazzar).
3. SHALAT TETAPI PERCAYA DUKUN
Orang yang shalat tetapi ia percaya dengan dukun atau tukang ramal adalah salah satu orang yang dapat dikatakan shalat tetapi ia masuk neraka.
Seperti kita ketahui, dukun adalah orang yang mengaku bahwa dirinya mengetahui perkara-perkara ghaib dan tersembunyi.
Dalam hadits riwayat Imam Muslim, orang yang percaya kepada dukun makan shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari.
Selain itu, percaya dengan dukun adalah termasuk dalam kategori dosa besar.
Karena hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
Percaya kepada dukun juga dapat dikategorikan sebagai perbuatan musyrik, karena dukun itu adalah orang yang bersekutu dengan bangsa jin. Dan jika kita mempercayainya, maka kita akan terkena dosa syirik.
Untuk itu, apabila ada orang yang shalat tetapi mempercayai dukun, benda pusaka, dan sejenisnya, maka ia akan terancam dosa yang sangat besar.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian ia membenarkan apa yang dikatakannya itu, maka sesungguhnya ia telah inhkar terhadap apa yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.” (HR. Abu Dawud, at Turmudhi dan Ibnu Majah).
4. SHALAT TAPI SUKA BERGUNJING KEBURUKAN ORANG LAIN
Allah SWT berfirman: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at.” (QS. Al-Muddaththir: 42-48).
Dalam ayat diatas, salah satu penyebab orang masuk neraka adalah karena suka membicarakan keburukan orang lain.
Orang yang mendirikan shalat, tetapi suka membicarakan kejelekan orang lain maka ia akan ditempatkan didalam neraka Saqar.
Allah melarang kita untuk membicarakan aib orang lain, Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujarat: 12).
Apa itu ghibah?
Pernahkan kita merasakan kebangkrutan tapi kita tidak menyadarinya?
Bagaimana jika kita mengetahui dgn pasti bahwa kerugian besar akan kita alami, jika kita melakukannya?
Wah, Jika tau kita akan bangkrut diakherat nanti, pasti kita tidak akan pernah melakukannya.
iih .. Amit amit.
Ghibah atau menggunjing adalah membicarakan orang lain yang orang yang kita bicarakan itu tidak ada di sisinya dengan suatu perkataan yang apabila ia mendengarnya maka membuatnya ia tidak suka.
Dalam sebuah hadits riwayat imam Muslim dari jalan sahabat Abu Hurairah r.a bahwa Nabi SAW bersabda: “Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat menjawab : "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Kemudian beliau SAW bersabda : "Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci." Ada yang bertanya : "Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakan itu betul-betul ada pada dirinya?" Beliau SAW menjawab : "Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan).” (HR Muslim : 4690).
Haramnya Menghibah:
Masalah ghibah kelihatannya adalah masalah yang sepele dan ringan, akan tetapi sebenarnya masalah ini adalah masalah yang sangat berat karena menyangkut kehormatan seseorang.
Apalagi kalau yang dighibah adalah saudara Muslim kamu sendiri yang mana kehormatan seoarang muslim sangat dijaga.
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, (dan juga kehormatan kalian) semua itu adalah haram atas kalian sebagaimana kesucian hari kalian ini (hari ‘Arafah), pada bulan kalian ini dan di negeri kalian yang suci ini.”
Mengenai hukum haramnya ghibah, dalilnya sudah sangat jelas sekali baik yang terdapat dalam Al-Qur’an, hadist Nabi dan kesepakatan kaum muslimin sendiri.
Men-ghibah adalah perbuatan kemungkaran yang sangat besar yang sangat diharamkan, bahkan termasuk dari dosa-dosa besar.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: “Janganlah sebagian kalian menggunjing/ mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati ? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Hujurat : 12).
5. SHALAT TETAPI MENGABAIKAN ANAK YATIM
Orang-orang yang shalat tetapi mengabaikan anak yatim adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang mendustakan agama.
Hal ini sudah jelas diterangkan dalam Alquran surat Al-Ma’un.
Maka, orang yang shalat tetapi tidak mau menolong orang miskin, mengabaikan anak yatim, dan enggan menolong sesama adalah termasuk dalam orang-orang yang celaka.
Sehingga, sekalipun ia ahli ibadah maka ia juga dapat masuk ke neraka karena ia menyia-nyiakan anak yatim.
OBAT PENYAKIT GHIBAH
Wanita cenderung dikaitkan dengan ghibah atau menggunjing. Padahal larangan Allah SWT sudah jelas soal ghibah in: “Janganlah sebagian kamu menggunjing (ghibah) sebagian yang lain, sukakah seorang diantaramu memakan saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12).
Nah, semua akhlak yang buruk hanya dapat diobati dengan adonan ilmu dan amal.
Obat setiap penyakit adalah dengan melawan penyebabnya.
Sedangkan mengobati penyakit lidah bisa dilakukan dengan mengetahui beberapa hal:
1. Ghibah dapat mendatangkan kemurkaan Allah.
2. Membatalkan kebaikan-kebaikan di hari kiamat.
3. Memindahkan kebaikan-kebaikan kita kepada orang yang digunjing sebagai ganti dari kehormatan yang telah dinodainya.
Jika tidak memiliki kebaikan yang bisa dialihkan, maka keburukan orang yang digunjing itu akan dialihkan kepada kita.
4. Pelajarilah tentang nash berghibah niscaya lidah kita tidak akan melakuk ghibah karena takut kepada hukum Allah.
5. Merenungkan cacat diri sendiri sehingga malu jika membicarakan orang lain.
6. Bahwa orang lain merasa sakit karena ghibah yang dilakukannya, sebagaimana dia akan merasa sakit bila orang lain menggunjingnya.
7. Setiap kali mendengar selentingan, cepatlah berkata kepada diri sendiri, apakah aku mendapat manfaat atau menyeritakan kembali hal ini kepada orang lain?
8. Kurangi nongkrong di tempat yang nikmat untuk bergosip.
9. Pujilah diri sendiri setiap kali berhasil menahan untuk tidak bergosip tentang suatu hal yang baru kamu ketahui.
10. Rajinlah membaca Al Qur’an, lalu salurkan bahan gosipmu dengan membahas sesuatu yang bermanfaat atau berdiskusi..
Semoga Bermanfaat, dan silahkan di share kepada teman-teman anda dengan tombol share yang kami sediakan di bawah.
Sumber: Kajian Islam - Tauhid