Allahu Akbar! 2 Kali di Guncang Gempa Besar, Masjid Kuno Bayan NTB Tetap Kokoh

Allahu Akbar! 2 Kali di Guncang Gempa Besar, Masjid Kuno Bayan NTB Tetap Kokoh

Masjid Kuno Bayan di Kampung Adat Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), tetap berdiri kokoh meski diguncang gempa besar dua kali yang melanda wilayah itu, yakni pada Minggu (5/8/2018) dan Kamis (9/8/2018).


Masjid yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Ibu Kota Provinsi NTB itu sama sekali tidak mengalami kerusakan berarti setelah diguncang gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) dan disusul 6,2 SR.

Kerusakan hanya terlihat di bagian pagar tembok yang roboh berserakan akibat diguncang gempa yang berlangsung terus menerus.

Masjid yang berdindingkan bambu dan beratapkan kerangka bambu dan ditutup injuk serta berpondasikan batu, terlihat masih berdiri kokoh di atas gundukan bukit kecil.

Demikian pula halnya rumah adat di Kampung Adat Bayan juga, tidak ada kerusakkan, seperti di Bayan Barat yang terdiri tiga lumbung padi dan 2 bruga (pendopo).

Warga kampung adat juga tetap menghuni rumahnya yang terbuat dari bambu sera beratapkan ilalang.

"Alhamdulillah, tidak ada yang rusak," kata Raden Kertamaji, penjaga rumah adat, Jumat (10/8/2018).

Kerusakan hanya pada pagar tembok yang membatasi dengan jalan raya saja.

"Ini pagar tembok sedang dibersihkan," katanya.

Masjid kuno Bayan itu telah masuk bagian dari situs bersejarah karena berdiri pada abad ke-17. Saat ini diperkirakan usianya telah lebih dari 300 tahun.

Kecamatan Bayan merupakan salah satu gerbang masuknya Islam di Pulau Lombok.

Di kecamatan inilah, Islam pertama kali diperkenalkan, dan Masjid Bayan Beleq merupakan masjid pertama yang berdiri di pulau tersebut.

Masjid kuno Bayan dihormati oleh pemeluk Agama Islam Wetu Telu.

Sementara itu, warga Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjalankan salat Jumat (10/8/2018) di pengungsian pascagempa tektonik berkekuatan 7 Skala Richter (SR) dan 6,0 SR yang merusak sejumlah rumah ibadah di wilayah setempat.

Dari pantauan, warga Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara memanfaatkan halaman Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 untuk menjalankan ibadah salat berjamaah itu.

Mereka tidak bisa lagi menggunakan Masjid Annur yang sudah rusak parah atau nyaris ambruk. 

Mereka pun memanfaatkan tempat wudu sementara untuk persiapan menjalankan ibadah tersebut.

Sumber: iNews.id

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel