Pria di Lombok Diduga Hendak Bunuh Diri dari Menara Masjid Setinggi 60 Meter, Sempat Dikejar-kejar Saat Subuh
Tuesday, May 21, 2019
Edit
Berdasarkan keterangan yang ditulis akun @insidelombk, pria itu sudah berada di atas menara dari subuh, sekitar pukul 05.00 WITA. Hingga pukul 12.00 WITA. pria itu masih terus bertahan di atas menara.
Viral! Pria di Lombok Diduga Hendak Bunuh diri dari Menara Masjid, Sempat Dikejar-kejar Ayahnya Saat Subuh (Kolase | Kompas.com/Idham Khalid & Instagram/insidelombok)
Liputantop.com - Sebuah video pria yang diduga hendak bunuh diri tengah viral di media sosial Instagram.
Akun Instagram @insidelombok, mengunggah video yang memperlihatkan masjid berkubah hijau dari kejauhan.
Namun setelah dilihat secara seksama, tampak ada seorang pria yang berdiri di puncak salah satu menara masjid.
Dari kejauhan, tampak pria itu hanya mengenakan sarung berwarna putih saja.
Video pertama ini diunggah akun @insidelombok pada Minggu (19/5/2019) pagi.
Pada video kedua yang diunggah @insidelombok, sang pria masih tampak berdiri di atas masjid.
Berdasarkan keterangan yang ditulis akun @insidelombk, pria itu sudah berada di atas menara dari subuh, sekitar pukul 05.00 WITA.
Hingga pukul 12.00 WITA. pria itu masih terus bertahan di atas menara.
Padahal, pihak kepolisian, Basarnas hingga warga di lokasi terus berupaya melakukan evakuasi.
"Hingga kini pukul 12.00 wita Pihak kepolisian, Basarnas, dan warga yang berada di lokasi terus berupaya melakukan evakuasi namun orang tersebut belum juga turun."
"Diketahui ia sudah berada di kubah Masjid Desa jagaraga indah Dusun tumpeng 1 kec. Kediri sejak pukul 05.00 pagi tadi," tulis akun Instagram @insidelombok.
Setelah ditelusuri, ternyata pria yang diduga hendak bunuh diri dari atas menara masjid itu bernama Junaedi.
Mengutip Kompas.com, Junaedi (25) merupakan warga Desa Jagaraga Indah, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Ia diduga hendak mengakhi hidupnya dengan cara bunuh diri dari atas menara Masjid Baiturrahman, yang memiliki ketinggian sekitar 60 meter.
Berdasarkan penuturan warga, Junaedi dikenal normal dan tak memiliki riwayat penyakit gila.
"Orangnya normal, biasa kalau kami ajak ngomong. Tidak tahu kenapa bisa jadi begini," ucap Husain (35) tetangga korban, dikutip dari Kompas.com.
Walau korban biasa terlihat normal, Husain mengaku sempat melihat Junaedi bertingkah aneh sebelum naik ke menara Masjid Baiturrahman.
"Pada subuh itu, dia dikejar sama bapaknya ke sawah dengan telanjang," tambah Husain.
Hingga pukul 12.16 WITA, tim Basarnas Mataram dibantu dengan kepolisian dan warga, masih mencoba mengevakuasi Junaedi.
Anak serta ibu Junaedi juga sampai dibawa ke lokasi guna membujuknya untuk tidak bunuh diri.
Sumber: tribunnews.com