Lahir Seukuran Buah Apel, Saybie Jadi Bayi Terkecil di Dunia
Friday, May 31, 2019
Edit
Dikenal dengan nama Saybie, bayi itu lahir dengan berat 8,6 ons atau sekitar 245 gram pada Desember tahun lalu di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sharp Mary Birch, kata rumah sakit itu saat mengumumkan kelahiran dan kepulangan Saybie pada Rabu (29/5). Saat dilahirkan, Saybie hanya sedikit lebih berat dari apel Golden Delicious, yang beratnya kira-kira 7,5 ons.
Lahir Seukuran Buah Apel, Saybie Jadi Bayi Terkecil di Dunia
Seorang perawat sedang merawat bayi laki-laki terkecil di dunia yang lahir prematur, di Jepang, 27 Februari 2019. (Foto: ilustrasi/Reuters)
Liputantop.com - Bayi perempuan yang ketika lahir lima bulan lalu beratnya sama dengan sebuah apel besar sudah sudah diperbolehkan pulang setelah dirawat di sebuah rumah sakit di San Diego, California, Amerika Serikat, Reuters melaporkan, Kamis (30/5).
Bayi itu juga diyakini sebagai bayi terkecil di dunia yang berhasil bertahan hidup.
Dikenal dengan nama Saybie, bayi itu lahir dengan berat 8,6 ons atau sekitar 245 gram pada Desember tahun lalu di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sharp Mary Birch, kata rumah sakit itu saat mengumumkan kelahiran dan kepulangan Saybie pada Rabu (29/5).
Saat dilahirkan, Saybie hanya sedikit lebih berat dari apel Golden Delicious, yang beratnya kira-kira 7,5 ons.
Menurut Tiniest Babies Registry, Saybie diyakini memecahkan rekor bayi terkecil di dunia.
Rekor sebelumnya dipegang seorang bayi yang lahir dengan berat badan 8,9 ons pada 2015 di Jerman, menurut Tiniest Babies Registry yang dikelola oleh Universitas Iowa.
Ibu Saybie, yang meminta untuk tidak diungkap identitasnya, melahirkan Saybie pada Desember lalu dengan operasi sesar pada minggu ke-23, 3 hari gestasi dalam Rahim, sekitar 17 minggu lebih cepat dari kehamilan pada umumnya, kata rumah sakit tersebut.
“Dokter mengatakan kelahiran prematur dilakukan setelah mereka menemukan bahwa berat badan bayi tidak bertambah dan nyawa ibu terancam,” kata rumah sakit menambahkan.
Saybie, yang termasuk bayi prematur mikro, dirawat di unit perawatan intensif neonatal sampai akhirnya dia diperbolehkan pulang bulan ini saat berat badannya mencapai 5,6 pounds atau sekitar 2,54 kilogram.
“Dia hampir tidak mengalami hambatan medis yang biasanya dialami bayi-bayi mikro premature, yang biasanya seperti pendarahan otak, dan masalah paru-paru dan jantung,” menurut pihak rumah sakit.
Sumber: voaindonesia.com