Bacalah Ini Buat Kamu Yang Masih Suka Pacaran
Thursday, December 21, 2017
Edit
LIPUTANTOP.COM - Apa Itu Pacaran ? Jika kamu diminta menjelaskan apa itu pengertian pacaran, tentu kamu rada-rada bingung menjelaskannya hehe. Benar ?
Nah, sekarang mari kita lihat wikipedia. Disana ditulis kalau pacaran adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.
Garis besarnya pacaran adalah usaha untuk saling berkenalan, lalu menemukan kecocokan untuk akhirnya memutuskan apakah akan lanjut ke jenjang pernikahan atau tidak.
Tapi benarkah pacaran hanya murni sebagai usaha untuk menemukan jodoh ? Tentu tidak semua. Jika yang berpacaran anak usia 20 – 25 tahun bolehlah kita sebut kalau pacaran sebagai usaha untuk menemukan jodoh lalu menikah.
Tetapi bagaimana dengan anak SD, SMP , SMA atau baru lulus SMA sudah pacaran ? Terlebih lagi gaya pacaran mereka tak jarang yang melampaui batas.
PACARAN, CINTA DAN GELORA JIWA
Rasa cinta adalah fitrah dan merasakannya adalah anugerah, sesiapa pun jika sudah tiba masanya tentu akan merasakan ini, ketertarikan pada lawan jenis, yang sering dibahasakan sebagai jatuh cinta.
Bahkan menjadi satu pertanyaan jika seseorang tidak merasakan ketertarikan ini atau bahkan malah tertarik kepada sesama jenis, bahaya.
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Alla-lah tempat kebali yang baik (surga)." (Q.S Ali-Imran [3] : 14).
Cinta adalah nikmat terindah dari Allah SWT, sebab oleh cinta jugalah Allah menciptakan Hawa untuk mendampingi Adam di surga dan akhirnya melahirkan anak dan cucunya sampai pada kita.
Begitu juga dengan ayah ibu kita, buah dari cintanyalah kita terlahir ke dunia ini.
Cinta adalah bagian dari naluri yang ada dalam diri manusia, disebut sebagai gharizah nau’ naluri untuk melanjutkan keturunan.
Artinya, jika seseorang merasakan ketertarikan pada lawan jenisnya akan disertai oleh syahwat. Rasa ketertarikan pada lawan jenis ini muncul ketika seseorang sudah memasuki masa balighnya atau pubertas.
Bagi laki-laki masa baligh ditandai dengan perubahan suara, mengalami mimpi basah, tumbuh rambut di daerah tertentu, munculnya dorongan seks dan juga ketertarikan yang begitu kuat pada lawan jenis.
Sementara pada wanita baligh ditandai dengan haid, membesarnya payudara, tumbuh rambut di daerah tertentu dan juga ketertarikan pada lawan jenis.
Pada wanita masa balighnya saat ia berusia diatas 10 tahun sementara pada laki-laki ketika ia berusia diatas 11 tahun. Dan sesuatu yang diistilahkan dengan jatuh cinta itu biasanya muncul pada masa-masa ini.
Karena rasa cinta pada lawan jenis adalah gharizah nau’ atau naluri untuk melanjutkan keturunan maka sudah bisa dipastikan rasa ini juga disertai oleh dorongan seksual pada lawan jenis yang membuatnya tertarik.
Ketika seorang merasakan gejolak rasa ini, maka dia membutuhkan sebuah aktivitas untuk mengekspresikan rasa tersebut, dan selama ini pacaran diyakini adalah cara yang tepat untuk mengekspresikan perasaan cinta pada lawan jenis.
Sehingga pacaran sudah menjadi budaya anak muda, jika seseorang sudah memasuki masa baligh tapi belum memiliki pacar akan menjadi ‘aib’ tersendiri bagi mereka.
Pacaran adalah sebuah bukti kalau dirinya adalah anak muda keren, sementara kesendirian akan dipandang menjadi suatu yang memilukan.
Maka jika sudah tiba masa ini, ketika rasa itu sudah hadir, mencari ‘gebetan’ sudah menjadi ritual wajib mereka. Serta meresmikannya dalam sebuah ikatan yang bernama pacaran adalah kemenangan.
Hal ini tak terelakkan, sebab dari segi pendidikan di sekolah pun belum ada kurikulum mata pelajaran yang membahas khusus cinta serta pacaran bukanlah hal yang dilarang.
Sementara dari luar, berbagai media hiburan baik cetak, elektronik maupun daring (online) secara tidak lansung turut membentuk perilaku berpacaran anak muda hari ini.
Kita bisa saksikan bagaimana sinetron, Film Televisi (FTV), musik, film layar lebar menyebarkan tentang referensi cara berpacaran yang kekinian.
Sehingga hal ini menjadi santapan nikmat bagi anak muda yang ingin ‘membahagiakan’ pasangannya. (Sumber: hawa.co.id)